Pdpersi, Jakarta - Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia diminta mewaspadai angin puting beliung hingga tiga bulan mendatang. Selain karena angin itu biasa terjadi sepanjang musim hujan dan pancaroba, makin berkurangnya vegetasi membuat efek puting beliung terasa makin parah dari tahun ke tahun.
br> Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Achmad Zakir mengungkapkan hal itu di Jakarta, kemarin.
br> Zakir mengungkapkan, sebenarnya angin puting beliung adalah fenomena alam yang biasa terjadi sepanjang musim hujan hingga pancaroba, peralihan dari musim hujan ke kemarau. Namun, dari tahun ke tahun, efek puting beliung yang ditandai dengan berhembusnya angin kencang itu terasa makin hebat.
br> ”Penyebabnya karena vegetasi semakin berkurang. Karena pohon sebenarnya dapat menjadi penahan yang efektif. Jadi, semakin daerah itu vegetasinya berkurang, maka efeknya makin hebat. Karena sebenarnya, angin ini fenomena alam biasa seperti hujan di musim hujan, hanya karena faktor manusialah, hujan itu menjadi banjir dan angin puting beliung memakan korban,” ujar Zakir.
br> BMG sendiri, kata Zakir, tidak bisa memberikan ramalan waktu dan wilayah yang akan mengalami puting beliung. Pasalnya, angin puting beliung umumnya terjadi hanya dalam kisaran jam di wilayah-wilayah dalam radius lima kilometer persegi.
br> Kendati begitu, lanjut Zakir, pihaknya dapat memastikan bahwa angin puting beliung sangat rawan terjadi hingga akhir musim hujan pada Maret mendatang. Namun, pada musim pancaroba hingga Mei ke depan, angin kencang maish berpeluang terjadi.
br> ”Penyebab angin ini kan cumulus nimbus yang meyebabkan adanya arus turun, lalu memicu angin. Tapi tak smeua angin jenis ini memicu puting beliung, maka dari itu sangat susah diprediksi, bahkan oleh satelit sekalipun,” ujar Zakir.
br> Walaupun begitu, kata Zakir, secara umum angin puting beliung biasanya diawali dengan susu udara yang panas di malama hari yang berlanjut hingga pagi hari. Cuaca pun terasa sangat cerah di pagi hari, namun kemudian di siang hari terlihat banyak awan gelap.
br> ”Tak lama setelah awan gelap itu biasanya muncul puting beliung, walaupun tidak selalu setelah awan gelap lalu ada angin. Tapi hendaknya jika fenomena itu sudah terasa, masyarakat sudah harus waspada,” kata Zakir.
br> Sebelumnya Kepala Biro Tata Usaha Kebon Raya Bogor (KRB) Amas mengungkapkan pada 206 tak kurang seratus pohon yang berusia di tasa seratus tahun tumbang akibat angin puting beliung.
br> ”Penyebabnya, kalau anda lihat di peta, sekarang di Bogor tak ada lagi penahan, angin berhembus langsung ke KRB dan akibatnya kita semua menangis melihat pohon-pohon langka itu kemudian rubuh,” kata Amas.
br> Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Achmad Zakir mengungkapkan hal itu di Jakarta, kemarin.
br> Zakir mengungkapkan, sebenarnya angin puting beliung adalah fenomena alam yang biasa terjadi sepanjang musim hujan hingga pancaroba, peralihan dari musim hujan ke kemarau. Namun, dari tahun ke tahun, efek puting beliung yang ditandai dengan berhembusnya angin kencang itu terasa makin hebat.
br> ”Penyebabnya karena vegetasi semakin berkurang. Karena pohon sebenarnya dapat menjadi penahan yang efektif. Jadi, semakin daerah itu vegetasinya berkurang, maka efeknya makin hebat. Karena sebenarnya, angin ini fenomena alam biasa seperti hujan di musim hujan, hanya karena faktor manusialah, hujan itu menjadi banjir dan angin puting beliung memakan korban,” ujar Zakir.
br> BMG sendiri, kata Zakir, tidak bisa memberikan ramalan waktu dan wilayah yang akan mengalami puting beliung. Pasalnya, angin puting beliung umumnya terjadi hanya dalam kisaran jam di wilayah-wilayah dalam radius lima kilometer persegi.
br> Kendati begitu, lanjut Zakir, pihaknya dapat memastikan bahwa angin puting beliung sangat rawan terjadi hingga akhir musim hujan pada Maret mendatang. Namun, pada musim pancaroba hingga Mei ke depan, angin kencang maish berpeluang terjadi.
br> ”Penyebab angin ini kan cumulus nimbus yang meyebabkan adanya arus turun, lalu memicu angin. Tapi tak smeua angin jenis ini memicu puting beliung, maka dari itu sangat susah diprediksi, bahkan oleh satelit sekalipun,” ujar Zakir.
br> Walaupun begitu, kata Zakir, secara umum angin puting beliung biasanya diawali dengan susu udara yang panas di malama hari yang berlanjut hingga pagi hari. Cuaca pun terasa sangat cerah di pagi hari, namun kemudian di siang hari terlihat banyak awan gelap.
br> ”Tak lama setelah awan gelap itu biasanya muncul puting beliung, walaupun tidak selalu setelah awan gelap lalu ada angin. Tapi hendaknya jika fenomena itu sudah terasa, masyarakat sudah harus waspada,” kata Zakir.
br> Sebelumnya Kepala Biro Tata Usaha Kebon Raya Bogor (KRB) Amas mengungkapkan pada 206 tak kurang seratus pohon yang berusia di tasa seratus tahun tumbang akibat angin puting beliung.
br> ”Penyebabnya, kalau anda lihat di peta, sekarang di Bogor tak ada lagi penahan, angin berhembus langsung ke KRB dan akibatnya kita semua menangis melihat pohon-pohon langka itu kemudian rubuh,” kata Amas.
0 Comments:
Post a Comment